Postingan

Tugas Audit Forensik 2 : 5 Lembaga Survei Kajian Korupsi

Gambar
DATA CORRUPTION PERSEPTION INDEX (CPI) Berikut adalah data yang didapat dari CPI tahun 2019 :  Dari data diatas dapat diketahui bahwa negara yang melakukan korupsi terkecil yaitu Denmark dan New Zealand. GLOBAL CORRUPTION BAROMETER Berikut adalah data GCB tahun 2017 :  Dari data diatas dapat diketahui bahwa lembaga yang rentan terhadap korupsi adalah kepolisian. Bribe Payers Index Berikut adalah data BPI Tahun 2011 :  Dari data diatas dapat diketahui bahwa negara yang paling kecil melakukan suap adalah Belanda. Political & Economic Risk Consultancy Limited Berikut adalah data PERC Tahun 2018 :  Dari data diatas dapat diketahui bahwa Singapore menjadi negara paling sedikit melakukan tindakan korupsi. GLOBAL CORRUPTION INDEX / Global Competitivenes Index Berikut adalah data GCI Tahun 2019 :  Dari data tersebut dapat diketahui bahwa GCI peringkat pertama diraih oleh negara Singapura, sementara Indonesia m

Tugas 1 Audit Forensik : Kasus Bank Bali dan 10 Pemimpin Terkorup

KASUS BANK BALI Kasus korupsi Bank Bali berawal pada saat pemilik Bank Bali, Rudi Ramli. Kesulitan menagih piutangnya pada Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI), Bank Umum Nasional, dan Bank Tiara pada tahun 1997. Nilai dari piutang tersebut sekitar 3 Trilyun Rupiah. Setelah beberapa waktu, usaha penagihan tersebut tidak membawa hasil. Bahkan ketiga bank tersebut masuk ke dalam daftar bank yang akan ‘disehatkan’ oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional. Setelah BPPN menolak tagihan dari Bank Bali atas piutang 3 bank tersebut dengan alasan tagihannya sudah terlambat atau lewat batas waktu penagihan, Bank Bali akhirnya menyewa jasa PT. Era Giat Prima, yang pada saat itu dipimpin oleh Joko Chandra dan Setya Novanto. Bank Bali dan PT. Era Giat Prima mengadakan perjanjian pengalihan hak tagih atau Cessie pada januari 1999. Perjanjian ini menyatakan bahwa separuh piutang yang dapat ditagih akan diberikan kepada PT. Era Giat Prima sebagai fee. Direksi PT. Era Giat Prima, Joko dan Sety

Pemutusan Hubungan Kerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1        Latar Belakang Pemutusan Hubungan Kerja merupakan suatu hal yang pada beberapa tahun yang lalu merupakan suatu kegiatan yang sangat ditakuti oleh karyawan yang masih aktif bekerja. Hal ini dikarenakan kondisi kehidupan politik yang goyah, kemudian disusul dengan carut marutnya kondisi perekonomian yang berdampak pada banyak industri yang harus gulung tikar, dan tentu saja berdampak pada pemutusan hubungan kerja yang dilakukan dengan sangat tidak terencana. Kondisi inilah yang menyebabkan orang yang bekerja pada waktu itu selalu dibayangi kekhawatiran dan kecemasan, kapan giliran dirinya diberhentikan dari pekerjaan yang menjadi penopang hidup keluarganya. 1.2        Rumusan Masalah 1. Apa Pengertian Pemutusan Hubungan Kerja? 2. Apa saja Arti dan Sebab-sebab PHK? 3. Apa saja Jenis-jenis Pemutusan Hubungan Kerja? 4. Bagaimana Prosedur Pemberhentian Hubungan Kerja? 5. Mengapa PHK Dilakukan? 6. Apa saja Hak-hak Karyawan setelah Pemberhentian?