Latihan dan Pengembangan SDM
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah
satu fungsi manajemen surmberdaya manusia adalah training and development
artinya bahwa untuk mendapatkan tenaga kerja pendidikan yang bersumberdaya
manusia yang baik dan tepat sangat perlu pelatihan dan pengembangan. Hal ini
sebagal upaya untuk mempersiapkan para tenaga kerja pendidikan untuk menghadapi
tugas pekerjaan jabatan yang dianggap belum menguasainya. Management thought
yang dikernukakan Taylor, bahwa tenaga kerja membutuhkan latihan kerja yang
tepat. Teori ini sangat tepat untuk rnenghindari kemungkinan terburuk dalam
kemampuan dan tanggungjawab bekerja, sehingga dalam menyelesaikan tugas jabatan
lebih efektif dan efIsien sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Dalam
instansi pendidikan biasanya para tenaga kerja yang akan menduduki jabatan baru
yang tidak didukung dengan pendidikannya atau belum mampu melaksanakan
tugasnya, biasanya upaya yang ditempuh adalah dengan melakukan pelatihan dan
pengembangan karir. Dengan melalui pelatihan dan pengembangan, tenaga kerja
akan mampu mengerjakan, meningkatkan, mengembangkan pekerjaannya. Dalarn
kaitannya dengan tema iin, pemakalah mencoba dengan menyajiKan point-point
penting yang ada kaitannya dengan pelatihan dai pengembangan sebagai berikut:
Pengertian, tujuan, manfaat, jenis-jenisnya, teknik-teknik, dan kelemahannya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Pelatihan dan Pengembangan
2. Tujuan Pelatihan dan Pengembangan
3. Manfaat Pelatihan dan Pengembangan
4. Jenis Pelatihan dan Pengembangan
5. Teknik – teknik Pelatihan dan
Pengembangan
6. Kelemahan Pelatihan dan Pengembangan
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Pelatihan dan
Pengembangan
2. MengetahuiTujuan Pelatihan dan
Pengembangan
3. Mengetahui Manfaat Pelatihan dan
Pengembangan
4. Mengetahui Jenis Pelatihan dan
Pengembangan
5. Mengetahui Teknik – teknik Pelatihan dan
Pengembangan
6. Mengetahui Kelemahan Pelatihan dan
Pengembangan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pelatihan dan Pengembangan
2.1.1 Pengertian Pelatihan
Pelatihan
(training) merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian,
konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenga
kera.(Simamora:2006:273). Menurut pasal I ayat 9 undang-undang No.13 Tahun
2003. Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh,
meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin,
sikap, dan etos kerja pada tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai
dengan jenjang dan kualifikasi jabatan dan pekerjaan.
2.1.2 Pengertian Pengembangan
Pengembangan
(development) diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab
yang berbeda atau yang Iebih tinggi dalam perusahaan, organisasi, lembaga atau
instansi pendidikan.
Mengemukakan
pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu
pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggungjawabnya. Menurutnya istilah
pelatihan sering disamakan dengan istilah pengembangan, perbedaannya kalau
pelatihan langsung terkait dengan performansi kerja pada pekerjaan yang
sekarang, sedangkan pengembangan tidaklah harus, pengembangan mempunyai skcope
yang lebih luas dandingkan dengan pelatihan. (Gomes:2003:197)
Pelatihan
Iebih terarah pada peningkatan kemampuan dan keahlian SDM organisasi yang
berkaitan dengan jabtan atau fungsi yang menjadi tanggung jawab individu yang
bersangkutan saat ini ( current job oriented). Sasaran yang ingin dicapai dan
suatu program pelatihan adalah peningkatan kinerja individu dalam jabatan atau
fungsi saat ini.
Pengembangan
cenderung lebih bersifat formal, menyangkut antisipasi kemampuan dan keahhan
individu yang harus dipersiapkan bagi kepentingan jabatan yang akan datang.
Sasaran dan program pengembangan menyangkut aspek yang lebih luas yaitu
peningkatan kemampuan individu untuk mengantisipai perubahan yang mungkin
terrjadi tanpa direncanakan(unplened change) atau perubahan yang direncanakan
(planed change). (Syafaruddin:200 1:2 17).
2.2 Tujuan Pelatihan dan Pengembangan
Tujuan
diselenggarakan peltihan dan pengembangan kerja menurut (Simamora:2006:276)
diaeahkan untuk membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja
guna meningkatkan kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan. Adapun
tujuan-tujuannya sebagai berikut :
1. Memperbaiki kinerja karyawan-karyawannya
yang bekerja secara tidak memuaskan karena kekurangan keterampilan merupakan
calon utama pelatihan, kendatipun tidak dapat memecahkan semua masalah kinerja
yang efektif, progaram pelatihan dan pengembangan yang sehat sering berfaedah
dalam meminimalkan masalah ini.
2. Memuktahirkan keahlian para karyawan
sejalan dengan kemajuan teknologi. Melalui pelatihan, pelatih memastikan bahwa
karyawan dapat megaplikasikan teknologi baru secara efektif. Perubahan
teknologi pada gilirannya, berarti bahwa pekerjaan senantiasa berubah dan
keahlian serta kemampuan karyawan haruslah dimuktahirkan melalui pelatihan,
sehingga kemajuan teknologi dapat diintgrasikan dalam organisasi secara sukses.
3. Mengurangi waktu pembelajaran bagi
karyawan baru agar kompoten dalam pekerjaan. Seorang karywan baru acap kali
tidak menguasai keahlian dan kemampuan yang dibutukan untuk menjadi ”job
comotent” yaitu mencapai output dan standar mutu yang diharapkan.
4. Membantu memecahkan msalah orperasional.
Para manejer harus mencapai tujuan mereka dengan kelangkaan dan kelimpahan
suber daya: kelangkaan sumberdaya finansial dan sumberdaya teknologis manusia
(human tecnilogical resourse), dan kelimpahan masalah keuangan, manusia dan
teknologis.
5. Mempersiapkan karyawan untuk promosi satu
cara untuk menarik, menahan, dan memotivasi karyawan adalah melalui program
pengembangan karir yang sistematis. Pengembangan kemampuan promosional karyawan
konsisten dengan kebijakan sumberdaya manusia untuk promosi dari dalam:
pelatihan adalah unsur kunci dalam sistem pengembangan karir. Dengan secara
berkesinambungan mengembangkan dan mempromosikan semberdaya manusianya melalui
pelatihan, manejer dapat menikmati karyawan yang berbobot, termotivasi dan
memuaskan.
6. Mengorientasikan karyawan terhadap
organisasi, karena alasan inilah, beberapa penyelenggara orientasi melakukan
upaya bersama dengan tujuan mengorientasikan para karyawan baru terhadap
organisasi dan bekerja secara benar.
7. Memenuhi kebutuhan pertumbuhan pribadi.
Misalnya sebagian besar manejer adalah berorientasi pencapaian dan membutuhkan
tantangan baru dipekerjaannya. Pelatihan dan pengembangan dapat memainkan peran
ganda dengan menyediakan aktivitas-aktivitas yang menghasilkan efektifitas
organisasional yang lebih besar dan meningkatkan pertumbuhan pribadi bagi semua
karyawan.
2.3 Manfaat Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan
mempunyai andil besar dalam menentukan efektifitas dan efisiensi organisasi.
Beberapa manfaat nyata yang ditangguk dari program pelatihan dan pengembangan
(Simamora:2006:278) adalah :
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas
produktivitas.
2. Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan
untuk mencapai standar kinerja yang dapat diterima.
3. Membentuk sikap, loyalitas, dan kerjasama
yang lebih menguntungkan.
4. Memenuhi kebutuhan perencanaan semberdaya
manusia
5. Mengurangi frekuensi dan biaya kecelakaan
kerja.
6. Membantu karyawan dalam peningkatan dan
pengembangan pribadi mereka.
2.4 Jenis pelatihan dan pengembangan
Adapun
perbedaan antara pelatihan dan pengembangan menurut (Syafaruddin:2001 :217).
1. Pelatihan.
Tujuan
: Peningkatan kemampuan individu bagi kepentingan jabatan saat ini. Sasaran :
Peningkatan kinerja jangka pendek. Orientasi: Kebutuhan jabatan sekarang. Efek
terhadap karir: Keterkaitan dengan karir relatif rendah.
2. Pengembangan.
Tujuan
: Peningkatan kemampuan individu bagi kepentingan jabatan yang akan datang.
Sasaran
: Peningkatan kinerja jangka panjang. Orientasi: Kebutuhan perubahan terencana
atau tidak terencana. Efek terhadap karir: Keterkaitan dengan karir relatif
tinggi.
Terdapat banyak pendekatan untuk
pelatlian. Menurut (Simamora:2006 :278) ada lima jenis-jenis pelatihan yang
dapat diselenggarakan :
1. Pelatihan Keahlian (skils training)
2. Pelatihan Ulang (retraining)
3. Pelatihan Lintas Fungsional (cros
fungtional training)
4. Pelatihan Tim.
5. Pelatihan Kreatifitas(creativitas
training).
2.5 Teknik – teknik Pelatihan dan Pengembangan
Program-program
pelatihan dan pengembangan dirancang untuk meningkatkan perestasi kerja,
mengurangi absensi dan perputaran, serta memperbaiki kepuasan kerja. Ada dua
kategori pokok program pelatihan dan pengembangan manajemen yaitu metode
praktis (on the job training) dan teknik-teknik presentasi informasi dan
metode-metode simulasi (off the job training)
Masing-masing
kategori mempunyai sasaran pengajaran sikap konsep atau pengetahuan dan/atau
keterampilan utama yang berbeda. Dalam pemilihan teknik tertentu untuk
dugunakan pada program pelatihan dan pengembangan, ada beberapa trade offs. Ini
berarti tidak ada satu teknik yang selalu baik: metode tergantung pada sejauh
mana suatu teknik memenuhi faktor-faktor berikut:
a. Efektivitas biaya.
b. Isi program yang dikehendaki
c. Kelayakan fasilitas-fasilitas
d. Preferensi dan kemampuan peserta
e. Preferensi dan kemampuan instruktur atau
pelatih
f.
Prinsip-prinsip belajar
2.6 Kelemahan Pelatihan dan
Pengembangan
Beberapa
kelemahan pelatih dapat menyebabkan gagalnya sebuah program peltihan. Kelemahan-kelemahan
meliputi :
1. Pelatihan dan pengembangan dianggap
sebagai obat untuk semua penyakit organisasional.
2. Partisipan tidak cukup termotivasi untuk
memusatkan perhatian dan komitmen mereka.
3. Sebuah teknik dianggap dapat diterapkan disemua
kelompok, dalam semua situasi, dengan keberhasilan yang sama.
4. Kinerja partisipan tidak dievaluasi
begitu kayawan telah kembali kepekerjaannya.
5. Informasi biaya-manfaat untuk
mengevaluasi program pelatihan tidak dikumpulkan.
6. Ketidakadaan atau kurangnya dukungan
manajemen.
7. Peran utama penyelia/atasan tidak diakui.
8. Pelatihan bakal tidak akan pernah cukup
kuat untuk menghasilkan perbaikan kinerja yang dapat diveifikasi.
9. Sedikit atau tidak ada persiapan untuk
tindak lanjut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
1. Salah satu fungsi manajemen surmberdaya
manusia adalah training and development artinya bahwa untuk mendapatkan tenaga
kerja pendidikan yang bersumberdaya manusia yang baik dan tepat sangat perlu
pelatihan dan pengembangan.
2. Pelatihan
(training) adalah proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur
sistematis dan terorganisir sehingga tenaga kerja non manajerial mempelajari
pengetahuan dan keterampilan teknis untuk tujuan tertentu.
3. Pengembangan
(development) diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab
yang berbeda atau yang Iebih tinggi dalam perusahaan, organisasi, lembaga atau
instansi pendidikan
4. Tujuan
diselenggarakan peltihan dan pengembangan diarahkan untuk membekali,
meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan,
produktivitas dan kesejahteraan
5. Manfaat
nyata dari program pelatihan dan pengembangan dapat membantu baik individu
maupun organisasi. Program pelatihan yang efektif adalah bantuan yang berharga
dalam perencanaan karir dan sering dianggap sebagai penyembuh penyakit
organisasional. Apabila produktivitas tenaga kerja menurun banyak manejer
berfikir bahwa solusinya adalah pelatihan. Perbedaan antara pelatihan dan
pengembangan adalah Pelatihan. Peningkatan kemampuan individu bagi kepentingan
jabatan saat ini. Sedangkan Pengembangan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
individu bagi kepentingan jabatan yang akan datang
DAFTAR
PUSTAKA
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-tujuan-dan-tahapan-melakukan-pelatihan-pengembangan-sdm/
http://nailasuhada-m.blogspot.com/2012/04/pelatihan-dan-pengembangan-sumberdaya.html
http://adithia14.blogspot.com/2012/06/makalah-pelatihan-dan-pengembangan-sdm.html
Komentar
Posting Komentar