Perencanaan dan Pengembangan Karir
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan
karier sebagai suatu sistem tidak akan menjamin karier seseorang akan
berkembang tanpa ada respon dari karyawan. Namun dengan perencanaan karier
,setidaknya lebih baik, sehingga ketika peluang muncul, dapat dimanfaatkan oleh
karyawan yang berminat. Bila mana karyawan tidak merespon, perkembangan karier
karyawan tersebut akan menjadi lamban, dan akibatnya departeman SDM mungkin
terlambat unntuk mengisi tempat-tempat luang dalam pekerjaan dengan SDM yang
ada dalam perusahaan. Dengan adanya dukungan dari manajemen, maka departemen
SDM yang mengalola SDM menjadi terikat dan disini departemen SDM membantu
menyusun perencanaan karier untuk keberhasilan SDM maupun perusahaan.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Karier,
Perencanaan Karier dan Pengembangan Karier?
2. Apa yang dimaksud dengan Ruang Lingkup
Perencanaan Karier?
3. Apa saja Langkah-langkah Perencanaan
Karier?
4. Apa saja Pertimbangan dalam Perencanaan
Karier?
5. Apa saja Informasi dan Konseling pada
Perencanaan Karier dan Pengembangan Karier?
6. Apa saja Manfaat dari perencanaan dan pengembangan
karier?
1.3. Tujuan Masalah
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan
Karier, Perencanaan Karier dan Pengembangan Karier
2. Mengetahui Ruang Lingkup Perencanaan
Karier
3. Mengetahui Langkah-langkah Perencanaan
Karier
4. Mengetahui Berbagai Pertimbangan dalam
Perencanaan Karier
5. Mengetahui Informasi dan Konseling pada
Perencanaan Karier, Pengembangan Karier
6. Mengetahui Manfaat Perencanaan dan
Pengembangan Karier
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Karier, Perencanaan Karier
dan Pengembangan Karier
2.1.1 Pengertian Karier
Menurut
(Soeprihanto, 1996), karir adalah menunjukkan perkembangan para karyawan secara
individu dalam jenjang jabatan/kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja
dalam suatu organisasi. Dalam hal ini pengertian karir tidak hanya terfokus
pada individu melainkan juga organisasi.
Dengan
demikian lebih lanjut pendapat-pendapat tersebut mengasumsikan bahwa aktivitas
sumber daya manusia haruslah mengenali tahap karir, dan membantu para karyawan
dengan tugas-tugas pengembangan yang mereka hadapi disetiap tahap karir. Dalam
hal ini perencanaan karir sangat penting karena konsekuensi keberhasilan atau
kegagalan karir terkait erat dengan konsep diri, identittas, dan kepuasan
setiap individu terhadap karir dan kehidupannya.
2.1.2 Perencanaan Karier
Perencanaan
karir (career planning) adalah suatu proses dimana individu dapat
mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuan-tujuan
karirnya. Perencanaan karir melibatkan pengidentifikasian tujuan-tujuan yang
berkaitan dengan karir dan penyusunan rencana-rencana untuk mencapai tujuan
tersebut. Dari pengertian tersebut berarti bahwa perencanaan karir harus
dilalui dengan penyusunan prasyarat-prasyarat yang harus dimiliki oleh seorang
karyawan guna mendukung peningkatan karirnya.
Perencanaan
karir melibatkan pengidentifikasian tujuan yang berkaitan dengan karir dan
penyusunan rencana untuk mencapai tujuan itu. Perencanaan karir yang realistik
memaksa individu untuk melihat peluang yang ada sehubungan dengan kemampuannya.
Contoh seorang guru mungking berhasrat kuat untuk menjadi seorang kepala
sekolah sampai kemudian menyadari bahwa tersedia lebih dari sepuluh orang guru
untuk setiap posisi tersebut.
Melalui
perencanaan karir, setiap individu mengevaluasi kemampuan dan minatnya sendiri,
mempertimbangkan kesempatan karir alternatif, menyusun tujuan karir, dan
merencanakan aktivitas-aktivitas pengembangan praktis. Fokus utama dalam
perencanaan karir haruslah sesuai antara tujuan pribadi dan
kesempatan-kesempatan yang secara realistis tersedia. Perencanaan karir
sepatutnya tidak hanya terkonsentrasi pada kesempatan posisi. Di beberapa
titik, perencanaan karir perlu pula terfokus pada pencapaian keberhasilan
psikologis yang tidak harus selalu memerlukan promosi.
Pada
dasarnya perencanaan karir terdiri atas dua elemen utama yaitu perencanaan
karir individual (individual career planning) dan perencanaan karir
organisasional (organizational career planning). Perencanaan karir individual
dan organisasional tidaklah dapat dipisahkan dan disendirikan. Seorang individu
yang rencana karir individualnya tidak dapat terpenuhi di dalam organisasi,
cepat atau lambat individu tersebut akan meninggalkan perusahaan. Oleh karena
itu, organisasi perlu membantu karyawan dalam perencanaan karir sehingga
keduanya dapat saling memenuhi kebutuhan.
Perencanaan
karir individual (individual career planning) terfokus pada individu yang
meliputi latihan diagnostik, dan prosedur untuk membantu individu tersebut
menentukan “siapa saya” dari segi potensi dan kemampuannya. Prosedur ini
meliputi suatu pengecekan realitas untuk membantu individu menuju suatu
identifikasi yang bermakna dari kekuatan dan kelemahannya dan dorongan memimpin
kekuatan dan mengoreksi kelemahan. Dengan demikian perencanaan karir individual
meliputi :
1)
penilaian diri untuk menentukan kekuatan, kelemahan, tujuan, aspirasi,
preferensi, kebutuhan, ataupun jangkar karirnya (career anchor),
2)
penilaian pasar tenaga kerja untuk menentukan tipe kesempatan yang tersedia
baik di dalam maupun di luar organisasi,
3)
penyusunan tujuan karir berdasarkan evaluasi diri,
4)
pencocokan kesempatan terhadap kebutuhan dan tujuan serta pengembangan strategi
karir,
5)
perencanaan transisi karir.
2.2 Ruang
Lingkup Perencanaan Karier
Ruang lingkup perencanaan karier mencakup
hal-hal sebagai berikut :
1. Perencanaan jenjang jabatan atau pangkat
karyawan
Terdapat
piramida kepangkatan yang serasi sesuai dengan prinsip rentang kendali (span of
control) dalam suatu organisasi/perusahaan karena Semakin tinggi pangkat,
semakin terbatas pula jumlah personil yang menduduki kepangkatan tersebut.
Perencanaan
jenjang jabatan atau pangkat karyawan perlu memperhatikan faktor-faktor diantaranya:
sifat tugas, beban tugas dan tanggung jawab yang dipikul pejabat yang
bersangkutan.
2. Perencanaan tujuan-tujuan
organisasi/perusahaan.
Tujuan-tujuan
organisasi mulai dari tingkat teratas sampai dengan eselon-eselon dibawahnya,
akan menentukan jalur karir anggota organisasi bersangkutan. Disinilah
kemampuan intelektual maupun kepribadian kepemimpinan akan diuji, untuk dapat
meniti karier tersebut.
Manfaat
perencanaan karier adalah :
1. Mengembangkan para karyawan yang dapat
dipromosikan (potensial)
2. Menurunkan perputaran karyawan
3. Mengungkap potensi kayawan
4. Mendorong pertumbuhan
5. Mengurangi penimbunan
6. Memuaskan kebutuhan karyawan
7. Membantu pelaksanaan rencana-rencana
kegiatan yang telah disetujui
2.3 Langkah – langkah Perencanaan Karier
1. Tetapkan tujuan jangka panjang
Jika
Anda merupakan tipe orang yang ‘mengikuti arus’ atau menjalani sesuatu apa yang
ada saat ini, artinya sekarang harus segera diubah. Anda perlu memiliki
strategi atau perencanaan dalam mengembangkan karir. Salah satunya dengan
menetapkan tujuan jangka panjang. Hal tersebut untuk membantu Anda mempunyai
gambaran mengenai karir Anda nantinya.
2.
Tetapkan tujuan jangka pendek
Anda
juga perlu tetapkan tujuan untuk jangka pendek. Tujuan ini yang harus dapat
dicapai dalam kurun waktu satu hingga tiga tahun ke depan. Tujuan jangka pendek
merupakan dasar-dasar contoh tujuan karir yang Anda ikuti untuk membantu Anda
dalam cara yang kecil.
Agar
kedua tujuan tersebut dapat tercapai, lanjutkan dengan beberapa kriteria
berikut :
3.
Dibayangkan
Tidak
hanya sekadar dibayangkan, tapi Anda harus bisa membuat tujuan karir tersebut
ke dalam kata-kata.
4.
Tercapai
Buat
perencanaan tentang bagaimana Anda harus mencapai tujuan tersebut. Buat
perencanaan dalam langkah-langkah sederhana, baru kemudian lakukan
satu-persatu.
5.
Percaya
Percayalah
bahwa Anda dapat mencapai tujuan yang sudah ditentukan tersebut. Keyakinan yang
Anda miliki bisa membantu Anda dalam melaksanakan perencanaan karir.
6.
Meraihnya dalam waktu tertentu
Tentukan
waktu atau berapa lama Anda akan melaksanakan perencanaan karir tersebut. Anda
harus mampu menyatakan berapa lama bisa meraih tujuan yang ingin dicapai.
2.4 Pertimbangan dalam Perencanaan Karier
Dalam
perencanaan karier perlu dipertimbangkan beberapa hal, terutama yang menyangkut
masa jabatan atau pemindahan jabatan seseorang yang berpengaruh pada jenjang
kariernya. Pertimbangan tersebut antara lain masa jabatan yang singkat, masa
jabatan yang terlalu lama, dan keinginan dipindahkan dari jabatan tertentu.
1. Masa Jabatan yang Singkat
Seseorang
yang memangku jabatan belum cukup lama atau terlalu singkat maka akan
mengakibatkan hal-hal seperti berikut :
a) Pada umumnya mereka belum mengenal dan
menghayati pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya tersebut.
b) Program kerja yang mungkin sudah
ditetapkan belum sempat diselaesaikan
dengan tuntas.
c) Penghayatan pada jabatan yang dipangku
belum mendalam, namun harus menyipkan diri untuk memahami tugas baru.
d) Secara psikologis, menimbulkan pertanyaan
yang tidak mudah dijawab untuk mengetahui penyebabnya.
2. Masa Jabatan yang Terlalu Lama
Masa
jabatan seseorang yang terlalu lama dalam suatu organisasi juga merupakan gejala
yang tidak sehat. Akibat-akibat yang timbul dari jabatan yang terlalu lama
adalah sebagai berikut :
a) Adanya rasa bosan karena pekerjaan dan
rutinitas yang sama sehingga kurang bervariasi.
b) Sikap pasif dan apatis sehingga
menurunnya moivasi dan inisiatif dalam bekerja
c) Menumpulkan kreativitas karena kurang
tantangan yang berarti.
d) Menimbulkan iklim kerja yang stastis dan
menutup kemungkinan pejabat baru dari generasi penerusnya.
3. Keinginan Pindah Jabatan
Harapan
untuk dipindahkan dari jabatan lama kejabatan baru selalu ada dalam pikiran
para karyawwan atau anggota organisasi. Berbagai penyebab keinginan pindah
jabatan antara lain sebagai berikut :
a) Seseorang terlalu lama menjabat suatu
jabatan didaerah terpencil sehingga dirasakan tidak mudah mengembangkan diri.
b) Perasaan kurang tepat pada jabatan yang
sekedar diembang karena tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan,
pengalaman, atau keinginan.
c) Merasa bahwa jabatan ynag sekarang sekadar
batu loncatan untuk meniti karier lebih lanjut.
2.5 Informasi dan Konseling pada Perencanaan
Karier, Pengembangan Karier
Informasi dan konseling pada
perencanaan karier
1. Informasi karier
Adanya
informasi/penjelasan yang lengkap tentang perencanaan karier bagi para anggota
organisasi/karyawan memudahkan anggota organisasi untuk mengetahui ketentuan,
persyaratan, jenjang/arah karier dalam organisasi. Pemberian informasi karier
dapat dilakukan melalui ceramah, pidato pengarahan, surat edaran, lokakarya,
seminar, social meeting, dan sebagainya.
2. Konseling karier
Pembimbing
karier perlu menyadari bahwa karier merupakan bagian dari rencana hidup
seseorang sehingga rencana karier yang ditetapkan seharusnya adalah bagian
integral dari rencana hidupnya. Sehingga perlu adanya bimbingan karier untuk
penilaian pribadi dalam suatu organisasi. Penilaian pribadi tersebut meliputi
minat, bakat, kemampuan, motivasi, semangat, ketrampilan, dan moral seseorang.
2.6 Manfaat Perencanaan dan Pengembangan
Karier
Bagi organisasi pengembangan karier
bermanfaat sebagai :
1. Menjamin ketersediaan bakat yang
diperlukan
2. Meningkatkan kemampuan
organisasi
3. Mengurangi frustasi karyawan
4. Mendorong adanya keanekaragaman
budaya dalam sebuah organisasi
5. Meningkatkan nama baik
organisasi
Bagi
karyawan pengembangan karier identik dengan keberhasilan, karena pengembangan
karier bermanfaat untuk dapat :
1. Menggunakan potensi seseorang
dengan sepenuhnya
2. Menambah tantangan dalam bekerja
3.
Meningkatkan otonomi
4. Meningkatkan tanggung jawab
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Karir
adalah menunjukkan perkembangan para karyawan secara individu dalam jenjang
jabatan/kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja dalam suatu
organisasi. Dalam hal ini pengertian karir tidak hanya terfokus pada individu
melainkan juga organisasi. Perencanaan karir melibatkan pengidentifikasian
tujuan yang berkaitan dengan karir dan penyusunan rencana untuk mencapai tujuan
itu. Perencanaan karir yang realistik memaksa individu untuk melihat peluang
yang ada sehubungan dengan kemampuannya. Contoh seorang guru mungking berhasrat
kuat untuk menjadi seorang kepala sekolah sampai kemudian menyadari bahwa
tersedia lebih dari sepuluh orang guru untuk setiap posisi tersebut.
Manajemen
karir harus melibatkan semua pihak termasuk pegawai yang bersangkutan dengan
unit tempat si pegawai bekerja, dan organisasi secara keseluruhan. Oleh karena
itu manajemen karir mencakup area kegiatan yang sangat luas. Pentingnya
manajemen karir bagi karyawan adalah untuk meningkatkan potensi dan
produktifitas bagi kemajuan dirinya, sedangkan bagi perusahaan adalah untuk
merencanakan SDM mereka dalam meningkatkan nilai bisnis perusahaan dan
kompetisi bisnis.
DAFTAR
PUSTAKA
https://zukhrufarisma.wordpress.com/2012/05/18/perencanaan-dan-pengembangan-karier/
https://www.academia.edu/6175035/MSDM_PERENCANAAN_DAN_PENGEMBANGAN_KARIER
Komentar
Posting Komentar