Seleksi Tenaga Kerja dan Penempatan


BAB I
PENDAHULUAN

1.1            Latar Belakang
Pengertian seleksi menurut bahasa adalah penyaringan, pemilihan, (untuk mendapatkan yang terbaik). Atau metode dan prosedur yang dipakai oleh bagian personalia (perusahaan) untuk memilih orang untuk mengisi lowongan pekerjaan. Sedangkan penempatan berasal dari kata dasar tempat kemudian mendapatkan imbuhan pe-an, menjadi penempatan yang berarti proses,  perbuatan, cara menempati. Seleksi dan penempatan merupakan langkah yang diambil segera setelah terlaksananya fungsi rekrutmen. Seperti halnya fungsi rekrutmen, proses seleksi dan penempatan merupakan salah satu fungsi terpenting dalam manajemen sumber daya manusia. seleksi dan penempatan merupakan serangkai langkah kegiatan yang dilaksanakan untuk memutuskan apakah seorang  pekerja ditempatkan pada posisi-posisi tertentu yang ada di dalam organisasi.
Pencapaian Organisasi sangat bergantung dengan penerimaan Sumber Daya Manusia di dalam Perusahaannya. Untuk mendapatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, maka organisasi atau perusahaan tersebut harus membuat strategi dalam hal penerimaan karyawan, salah satunya dengan mengadakan seleksi. Seleksi di buat untuk mengetahui skill dari para peserta seleksi, setelah seleksi di lakukan maka organisasi atau perusahaan akan mengetahui jabatan mana yang cocok di tempatkan oleh para calon karyawan.
1.2       Rumusan Masalah
1.      Apakah Pengertian Seleksi dan Penempatan?
2.      Langkah-langkah apa saja yang harus ditempuh untuk Proses Seleksi?
3.      Apa sajakah Syarat-syarat Seleksi dan Penempatan?
4.      Apa Pengaruh Nilai terhadap Seleksi dan Penempatan?
5.      Metode-metode apa saja  yang digunakan dalam Proses Seleksi dan Penempatan?

1.3       Tujuan
1. Untuk mengetahui seleksi dan penempatan
2. Untuk mengetahui langkah - langkah proses seleksi
3. Untuk mengetahui syarat-syarat seleksi dan penempatan
4. Untuk mengetahui pengaruh nilai terhadap seleksi dan penempatan
5. Untuk mengetahui metode apa saja yang digunakan dalam proses seleksi dan penempatan

BAB II
PEMBAHASAN


2.1       Pengertian Seleksi dan Penempatan
2.1.1    Pengertian Seleksi
Pengertian seleksi menurut bahasa adalah penyaringan, pemilihan, (untuk mendapatkan yang terbaik). Atau metode dan prosedur yang dipakai oleh bagian personalia (perusahaan) untuk memilih orang untuk mengisi lowongan pekerjaan. Sedangkan penempatan berasal dari kata dasar tempat kemudian mendapatkan imbuhan pe-an, menjadi penempatan yang berarti proses,  perbuatan, cara menempati. Seleksi dan penempatan merupakan langkah yang diambil segera setelah terlaksananya fungsi rekrutmen. Seperti halnya fungsi rekrutmen, proses seleksi dan penempatan merupakan salah satu fungsi terpenting dalam manajemen sumber daya manusia. seleksi dan penempatan merupakan serangkai langkah kegiatan yang dilaksanakan untuk memutuskan apakah seorang  pekerja ditempatkan pada posisi-posisi tertentu yang ada di dalam organisasi.
2.1.2    Pengertian Penempatan
Penempatan adalah suatu rekomendasi atau keputusan untuk mendistribusikan para calon pada pekerjaan yang berbeda-beda berdasarkan suatu dugaan tentang kemungkinan-kemungkinan dari calon untuk berhasil pada setiap pekerjaan yang berbeda.
2.2       Proses Seleksi
Proses seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak. Langkah-langkah ini mencakup pemaduan kebutuhan-kebutuhan kerja pelamar dan organisasi. Dalam banyak departemen personalia, penarikan dan seleksi digabungkan dan disebut Employment function.
Proses seleksi adalah pusat manajemen personalia. Analisa jabatan, perencanaan sumber daya manusia, dan penarikan dilakukan terutama untuk membantu seleksi personalia.
2.2.1    Langkah-langkah dalam Proses Seleksi
1. Penerimaan pendahuluan pelamar Proses ini merupakan jalur dua arah, di mana pelamar memilih organisasi tempat  bekerja, dan organisasi memilih orang atau calon karyawan yang tepat. Dalam tahap  pendahuluan seleksi, para pelamar memperoleh informasi bahwa surat lamarannya telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan. 2. Lamaran yang dianggap memenuhi  persyaratan dan yang tidak kemudian dipisahkan dan disimpan dalam  file  yang  berbeda.
2. Tes-tes seleksi Tes-tes ini dilaksanakan untuk mendapatkan informasi yang relatif objektif tentang  pelamar, diharapkan akan memperoleh calon yang lebih baik bila dibandingkan dengan  pelamar lainnya atau dengan karyawan yang sudah ada. Untuk memperoleh informasi (termasuk kemampuan-kemampuan pelamar, maka biasanya dilakukan ujian atau tes tertulis.

Komposisi tes tersebut dilaksanakan oleh organisasi sesuai bidang yang dikerjakan oleh organisasi tersebut. Yang paling umum adalah tes mengisi formulir lamaran (tergantung kebijakan dari organisasi), Kemampuan dan pengetahuan, tes wawancara.

a. Tes mengisi formulir lamaran
Pada tahap ini, yang dilakukan oleh organisasi adalah meminta  pelamar untuk mengisi formulir lamaran yang telah disediakan dari organisasi. Bila bidang pekerjaan yang dilamar menuntut kemampuan  berbahasa Inggris, maka formulir tersebut harus disiapkan dalam bahasa Inggris. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah benar pelamar tersebut yang membuat riwayat hidup yang dikirimkan atau dibuatkan oleh orang lain. Kemudian untuk mengetahui lebih banyak informasi tentang pelamar yang khusus dibutuhkan untuk tahap seleksi selanjutnya.4[4]
b. Kemampuan dan pengetahuan Tes-tes yang akan diberikan tergantung pada persyaratan yang ditetapkan untuk tiap jabatan dan tingkatan dalam organisasi. Jenis tes yang umum adalah:
1) Tes kemampuan dan keterampilan teknis. Tes ini tergantung bidang kerja yang dilamar. Tes-tes jenis ini harus dilaksanakan sendiri tetapi bahan atau pertanyaan harus disediakan oleh unit kerja yang akan membutuhkan tenaga kerja
2) Tes pengetahuan umum. Sesuai dengan namanya, tes ini bersifat sangat umum dan  berkisar tentang hal-hal umum, misalnya kejadian-kejadian terakhir yang ada di Indonesia dan di dunia.
3) Tes dexterity. Adalah tes khusus untuk mengukur kecekatan tangan atau jari tangan untuk pekerjaan yang membutuhkan kecekatan organ tersebut. Misalnya operator mesin atau peralatan tertentu.
4) Tes kemampuan atau daya tahan fisik. Biasanya dilakukan pada calon-calon yang akan mengisi jabatan yang memerlukan ketahanan fisik yang prima.
3. Tes psikologi
Sebagian besar perusahaan, baik perusahaan besar ataupun kecil, melaksanakan tes  psikologi dalam proses seleksi. Namun demikian, ada sebagian perusahaan kecil yang tidak melaksanakan tes psikologi sebagai dasar memilih calon karyawan terbaik, tetapi lebih mempercayakan pada seleksi wawancara saja. Keputusan tersebut diambil dengan  pertimbangan sangat rumit dilaksanakan dan membutuhkan biaya yang relatif besar,  pertimbangan tersebut melihat perbandingan antara manfaat yang diperoleh dengan  besarnya biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut. Walaupun demikian, kebanyakan  perusahaan akan mempercayai tes psikologi untuk mendapatan calon karyawan terbaik.5[5] Berikut beberapa tes psikologi:
a. Tes kemampuan numeracy. Kemampuan melakukan penghitungan secara cepat dan teliti. Tes ini merupakan bagian dari tes psikologi, tapi terkadang juga dilakukan secara sendiri 
b. Tes intelegensi dasar. Adalah tes yang mengukur kecerdasan pelamar
4. Tes kesehatan 
           Pemindahan fungsi, tanggung jawab, dan status ketenagakerjaan tenaga kerja ke situasi tertentu dengan tujuan agar tenaga yang bersangkutan memperoleh kepuasan kerja yang mendalam dan dapat memberikan prestasi kerja yang semaksimal mungkin kepada perusahaan.
2.3       Syarat-syarat Seleksi dan Penempatan
Seleksi dan penempatan merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk mengetahui apakah pelamar diterima atau ditolak, atau jadi tidaknya penempatan pekerja pada posisi yang baru. Efektifitas fungsi seleksi dan penempatan ditentukan oleh beberapa syarat penting dan informasi yang dibutuhkan.
Syarat-syarat yang dimaksud adalah :
1. Informasi analisis jabatan, yang memberikan diskripsi jabatan, spesifikasi jabatan dan standar-standar prestasi yang disyaratkan setiap jabatan;
2. Rencana-rencana sumber daya manusia, yang memberikan informasi kepada manager tentang tersedia / tidaknya lowongan pekerjaan dalam organisasi;
3. Keberhasilan fungsi rekrutmen, yang akan menjamin manager bahwa tersedia sekelompok orang yang akan dipilih.\
2.4       Pengaruh Nilai terhadap Seleksi dan Penempatan
MSDM dalam evolusi teori manajemen, yang dalam perkembangannya tercatat tiga model utama, yakni model klasik, human relations, dan manajemen sumber daya manusia. Nilai-nilai implikasinya dalam MSDM, pengaruh lingkungan (nilai) terhadap MSDM, karena diakui bahwa segala fungsi/aktivitas MSDM sangat sarat akan nilai. Secara eksklusif dan lebih jauh menguraikan nilai affirmative action yang dipandang sebagai manifestasi nilai keadilan sosial. Perencanaan sumberdaya manusia.
Analisa dan klasifikasi pekerjaan, yang didahului dengan pengertian analisa pekerjaan, tujuan analisa pekerjaan, yang diketahui terdapat kurang lebih 12 macam tujuan. Masalah rekutmen, dimulai dari pengertian, maksud dan tujuan rekrutmen, alasan-alasan dasar rekrutmen, rekrutmen dan pengaruh nilai, kerena dalam praktek aktivitas rekrutmen ini ditandai oleh persaingan tiga nilai utama keadilan sosial (termasuk affirmative action), efisiensi, dan daya tangkap politik. Masalah seleksi dan penempatan, meliputi pengerian seleksi dan penempatan, syarat-syaratnya, dan pengaruh nilai terhadap aktivitas seleksi dan penempatan. Evaluasi pekerjaan dan kompensasi meliputi pengertian masing-masing, pengaruh nilai dalam evaluasi dan kompensasi.
Penilaian perfomansi pekerjaan, Produktivitas, Motivasi Kerja, Pelatihan dan Pengembangan, Hubungan antara pekerja-manajemen, tindakan disiplin dan pengaduan yang dapat dilakukan pekerja jika merasa tidak puas atas tindakan disiplin atau tindakan-tindakan manajemen lainnya yang dianggap melanggar hak-haknya. Hak-hak pekerja, yang menyoroti nilai pekerja publik, yang dijelaskan seberapa jauh para pekerja mempunyai hak-hak tergantung pada nilai utama yang mendasari sistem pekerjaan publik.
2.5       Metode-metode Penemnpatan dan Seleksi
Dalam proses seleksi adalah menetapkan kualifikasi minimal bagi suatu jabatan melalui analisis jabatan ini berkaitan dengan metode-metode tertentu yang di untuk mengukur kualifikasi-kualifikasi dari pelamar atau pekerja. Ada (9)  metode yang biasanya digunakan, yakni :
            1.      Tinjuan Data Biografis
Tinjuan mengenai pendidikan dan pengalaman dari seorang pelamar, melalui  proses seleksi. Sekalipun pendidikan dan pengalaman bukan merupakan kriteria yang penting, tetapi bisa digunakan untuk tujuan-tujuan penting lain.                            
 2.      Tes ketangkasan
Tes ketangkasan tidak mahal secara relatif untuk di laksanakan dan dicatat, dengan tingkat kepercayaan yang tinggi.
            3.      Tes kemampuan
Tes ini mengukur luasnya kemampuan umum atau ketrampilan-ketrampilan yang berkaitan dengan tingkat kinerja pekerjaan melalui empirical atau construct validation.
            4.      Tes performansi
Semakin dekat test kemampuan merangsang tugas-tugas pekerjaan dan konteks yang aktual. Test tersebut semakin menjadi test performansi.
            5.      Referensi
Referensi merupakan metode seleksi yang penting, dipakai untuk memeriksa pendidikan dan riwayat-riwayat atau untuk memperoleh keterangan tentang kepribadian atau ketrampilan pelamar.
             6.      Evaluasi performansi
Evaluasi performansi sebelumnya sering di pakai untuk menilai potensi bagi penugasan kembali atau promosi, atau bahkan persyaratan bagi lowongan promosi tertentu.
            7.      Wawancara        
Wawancara-wawancara akan memberikan kesempatan kepada organisasi untuk mengamati kinerja atau penampilan seorang pelamar dan ketrampilan-ketrampilan antar perorangan, dan untuk menanyakan hal-hal yang tidak di muat dalam from-from lamaran.
            8.      Pusat-pusat penilaian
Pusat-pusat penilaian berusaha untuk memperkenalkan beberapa pelamar dengan keadaan-keadaan  kerja yang merangsang supaya menekankan kinerjanya pada tugas-tugas yang berkaitan dengan pekerja.
            9.      Masa percobaan
Masa percobaan memiliki faktor validitas dan reliabilitas yang mungkin tinggi karena metode ini mengukur kinerja aktual pada kerja.
BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
Organisasi melakukan seleksi untuk mencari dan memilih calon karyawan yang akan diterima atau ditolak oleh organisasi. Dengan proses seleksi tersebut diharapkan organisasi akan mendapat calon-calon karyawan yang benar-benar sesuai dengan jabatan yang dibutuhkan oleh organisasi. Dalam hal ini karyawan yang terpilih akan merasa puas apabila mereka ditempatkan pada jabatan yang sesuai denan kemampuan mereka masing –masing.
Penempatan karyawan yang sesuai pada posisi yang tepat bukan saja menjadi keinginan organisasi tetapi juga menjadi keinginan karyawan. Dengan demikian karyawan yang bersangkutan dapat mengetahui ruang lingkup pekerjaan yang dibebankan kepadanya, sehingga karyawan akan merasa termotivasi dan bersemangat dalam bekerja dan memberikan kontribusi yang maksimal bagi organisasi.

DAFTAR PUSTAKA
http://friskameliandriyani.blogspot.com/2013/10/seleksi-dan-penempatan.html
https://www.kompasiana.com/ghusyarahimapramudhitan/556c43adb993730d048b4567/seleksi-dan-penempatan-tenaga-kerja

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penilaian Prestasi Kerja

Tips and Trick TOEFL Reading

Tips and Trick Structure and Written Expression